Rabu, 02 Agustus 2017

Resensi Novel "The Girl On The Train"

Judul Buku                       : The Girl On The Train
Nama Pengarang             : Paula Hawkins
Penerjemah                      : Ingrid Nimpoeno
Penyunting                       : Rina Wulandari
Nama Penerbit                 : Noura Books
Ketebalan Buku               : 431 halaman
Tahun Terbit                     : Cetakan I, Agustus 2015
                                            Cetakan II, September 2016

The Girl On The Train merupakan novel thriller pertama yang ditulis Paula Hawkins, menceritakan tentang seorang wanita bernama Rachel yang setiap hari berpergian naik kereta, melewati depan rumah nomor lima belas yang selalu mengundang perhatiannya. Rumah tersebut dihuni sepasang suami-istri yang menurutnya nyaris sempurna, hingga suatu tragedi terjadi dan tidak hanya mengubah seluruh pandangannya tentang sepasang suami istri itu tetapi juga mengubah hidupnya sejak dirinya memutuskan ikut campur dalam mencari tau kebenaran dibalik tragedi yang terjadi.
Sebagai seorang penulis Paula Hawkins sangat apik dalam menyusun rangkaian plot dari awal hingga akhir. Alur maju mundur dengan disertai keterangan waktu membuat pembaca mudah menikmati setiap peristiwa yang terjadi. Tidak hanya lihai menyusun plot, Paula Hawkins juga lihai dalam merangkai narasi yang sangat mendominasi sehingga membantu pembaca dalam membangun imajinasi yang begitu kaya. Penggambaran sosok Rachel yang seorang alkoholik sangat mendalam, begitu pula sosok Megan dan Anna yang muncul dengan karakter yang mampu membuat pembaca geram tapi juga mengundang simpati. Meskipun sangat minim dialog, cerita yang disampaikan terasa cukup hidup.
Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang ke-aku-an dan ke-dia-an. Ide Paula Hawkins untuk mengganti pemeran ‘aku’ beberapa kali sepanjang cerita merupakan ide yang cerdas. Ide ini memberi kesempatan bagi pembaca untuk lebih mengenal karakter tokoh wanita; Rachel, Megan, dan Anna sekaligus membuat pembaca tertarik untuk ikut menyelidiki dalang dibalik tragedi yang terjadi. Akhir cerita yang diluar dugaan membuat cerita ini sulit dilupakan dan mampu membuat pembaca menyesal karena buru-buru selesai menikmati cerita ini.
Sebagai novel thriller, The Girl On The Train menyuguhkan cukup banyak kejutan dari pertengahan cerita hingga akhir. Bukan lewat adegan-adegan yang terlalu sadis tetapi lewat munculnya petunjuk-petunjuk kebenaran tragedi yang jauh dari perkiraan para pembaca. Buku ini pantas mendapat rate D (dewasa) karena beberapa gambaran adegan dewasa meskipun tidak seerotis penggambaran di film.
Jika Anda menyukai akhir hidup yang bahagia dari sebuah cerita, jangan berharap hal yang sama dari buku ini. Dari awal, dibandingkan kebahagiaan, cerita lebih didominasi kesedihan yang bahkan tersirat di balik penggambaran kehidupan keluarga kecil yang bahagia. Akhir cerita terfokus pada kisah hidup Rachel sebagai tokoh utama, dan Anna yang ikut terlibat dalam adegan penyelesaian kasus.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar